Kajian Yuridis Terhadap Putusan Isbat Nikah Poligami Pegawai Negeri Sipil
Keywords:
Isbat Nikah, Polygamy, Goverment Employees, Decision No. 0663/Pdt.G/2014/PA.BmAbstract
The isbat nikah polygamy issue is one of the effects of the legal dualism between the obligation to register marriage and the ability of marriage certificate for marriages which are not listed as stipulated in the Indonesian marriage law. One example of the decision to request isbat nikah polygamy is the decision Religion Court of Bima No. 0663 / Pdt.G / 2014 / PA.Bm. jo. the decision of the High Court Religion of Mataram No. 0093 / Pdt.G / 2014 / PTA.Mtr. This paper looks at the two decisions judicially. The results of this research indicated that decision No. 0663 / Pdt.G / 2014 / PA.Bm. jo verdict No. 0093 / Pdt.G / 2014 / PTA.Mtr legally the submission of isbat nikah polygamy contradictory to the applicable of polygamy law. The granting of marriage license for Sirri polygamy marriage is not justified for any reason. This is then expressly regulated in SEMA No. 3 of 2018 2018 concerning the Imposition of the 2018 Supreme Court Chamber Plenary Results Formulation as a Guideline for the Implementation of Tasks for the Court stating that the request for isbat nikah polygamy is must be declared not accepted even though it was submitted on the child's grounds, and for the benefit of the child can submit a determination of the child's origin.
References
Asnawi, M. Natsir. (2014). Hermeneutika Putusan Hakim: Pendekatan Multidisipliner dalam Memahami Putusan Peradilan Perdata, Yogyakarta: UII Press.
Bedner, Adriaan & Stijn Van Huis. (June 2010). Plurality of Marriage Law and Marriage Registration for Muslim in Indonesia: a Plea for Pragmatism. Utrecht Law Review, Volume 6, Issue 2, 175-191.
Fata, Ahmad Khoirul & Mustofa. (Desember 2013). Menyoal Kontekstualisasi Hukum Islam Tentang Poligami. Jurnal Al Ulum (Jurnal Studi-Studi Islam), IAIN Gorontalo, Volume 13, Nomor 2, 415-434.
Hasil wawancara dengan Drs. H. M. Ijmak, SH., MH., sebagai salah satu hakim anggota yang memutus perkara No. 0663/Pdt.G/2014/PA.Bm., pada Tanggal 15 Januari 2019.
Hasil wawancara dengan Drs. M. Rusli, SH., M.H., sebagai Hakim Ketua yang memutus perkara No. 0663/Pdt.G/2014/PA.Bm., pada Tanggal 03 Februari 2019.
Hasil wawancara via Whatsapp dengan Drs. H. Misbachul Munir, SH., sebagai hakim Ketua yang memutus perkara No. 0093/Pdt.G/2014/PTA.Mtr., pada Tanggal 12 Maret 2019.
Hasil wawancara via Whatsapp dengan Drs. Subuki, M.H., sebagai salah satu hakim anggota yang memutus perkara No. 0093/Pdt.G/2014/PTA. Bm., pada Tanggal 09 Maret 2019.
Jurdi, Fajlurrahman. (2007). Komisi Yudisial: Dari Legitimasi Hingga Revitalisasi Moral Hakim, Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Kharlie, Ahmad Tholabi. (2013). Hukum Keluarga Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika.
Layly, Fitroh Nur ‘Aini. (2015). Analisis Putusan Pengadilan Agama Situbondo Nomor: 0036/Pdt.G/2013/PA.Sit. Skripsi, Program Studi Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Ponorogo.
Ma’sum, Endang Ali. (2013). Pernikahan yang Tidak Dicatatkan dan Problematikanya. Musawa: Jurnal Studi Gender dan Islam, PSW UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. 12 No. 2, 201-213.
Mahkamah Agung RI. (2014). Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi Peradilan Agama: Buku II, Jakarta: Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama.
Mertokusumo, Sudikno. (2013). Hukum Acara Perdata Indonesia, Ed. Revisi, Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.
Nasution, Khoiruddin. (2002). Status Wanita Di Asia Tenggara: Studi terhadap Perundang-Undangan Perkawinan Muslim Kontemporer di Indonesia dan Malaysia, Jakarta: INIS.
PP No. 45 Tahun 1990 Tentang Perubahan PP No. 10 Tahun 1983 Tentang Izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil.
Putusan Pengadilan Agama Bima No. 0663/Pdt.G/2014/PA.Bm.
Putusan Pengadilan Tinggi Agama Mataram No. 0093/Pdt.G/2014/PTA.Mtr.
Qohar, Adnan. (Desember 2015). Problematika Itsbat Nikah Isteri Poligami Pada Adat Merari’. Scientica: Jurnal Sosial Humaniora (Hukum, Managemen, Psikologi, Pendidikan, Komunikasi), Universitas Islam Bandung, Vol. II, No. 2, 38-47.
Rifa’i, Ahmad. (2010). Penemuan Hukum oleh Hakim: Dalam Perspektif Hukum Progresif, Ed. I, Cet. 1, Jakarta: Sinar Grafika.
Sodiq, Muhammad. (2014). Dualisme Hukum Di Indonesia: Kajian Tentang Peraturan Pencatatan Nikah dalam Perundang Undangan. Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. 7, No. 2, 109-120.
Sofa, Zahratus. (2018). Analisis Yuridis Itsbat Nikah Perkawinan Poligami Yang Dilakukan Secara Siri Oleh Seorang Yang Berstatus PNS (Studi Putusan Pengadilan Agama Demak Nomor 1869/Pdt.G/2014/PA. Dmk). Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Jember.
Sunaryo, Agus. (Jan-Jun 2010). Poligami Di Indonesia (Sebuah Analisis Normatif-Sosiologis). Yinyang: Jurnal Studi Gender & Anak, STAIN Purwokerto, Vol. 5, No. 1, 143-167.
Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 3 Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Hasil Rapat Pleno Kamar Mahkamah Agung Tahun 2018 sebagai Pedoman Pelaksanaan Tugas bagi Pengadilan.
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan. Undang-Undang No. 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman.
Wahyudi, Muhammad Isna, Berbagai Argumentasi Hukum Dalam Pengesahan Nikah, diakses pada Tanggal 18 Maret 2019 dari https://badilag.mahkamahagung.go.id.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2019 Nurul Inayah, Syawaluddin Ismail
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.