Gambaran Psikososial Anak Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Authors

  • Putri Eka Yanti IAIN Lhokseumawe
  • Linur Ficca Agustina IAIN Lhokseumawe

Keywords:

Psikologi, anak, korban kekerasan

Abstract

Data menunjukkan 133 juta sampai 275 juta anak di seluruh dunia menyaksikan kekerasan dalam rumah rangga. Dampaknya, anak-anak akan mengalami gangguan pasca trauma dan gangguan kecemasan lainnya seperti masalah perilaku, gangguan kognitif, sosial dan depresi. Aceh Utara merupakan kabupaten penyumbang paling tinggi kasus KDRT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran psikososial anak dampak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Gampong Nga Lhoksukon Tengah Kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara. Jenis penelitian ini merupakan field research (penelitian lapangan) dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi pada anak yang mempunyai orang tuanya melakukan KDRT. Hasil penelitian menemukan gambaran psikososial anak korban KDRT adalah perasaan takut dan sedih saat melihat orang tuanya bertengkar, perasaan malu dan takut diketahui oleh orang-orang di lingkungannya, anak sering diejek dan di bully oleh temannya, anak cenderung suka menyendiri dan sering menghabiskan waktu bermain di luar rumah, perasaan tidak percaya diri pada anak, anak merasa malas untuk belajar baik di rumah maupun di sekolah, lebih suka melakukan kegiatan sendiri seperti pulang sekolah lebih pulang sendiri, anak tidak bisa menemukan kesenangan dalam dirinya saat berada di rumah, dan anak merasa merasa putus harapan. Pentingnya meningkatkan pemahaman peran orang tua dalam mendukung perkembangan psikososial anak pada setiap tahapan perkembangan anak.

 

Author Biographies

Putri Eka Yanti, IAIN Lhokseumawe

 

 

Linur Ficca Agustina, IAIN Lhokseumawe

 

 

Downloads

Published

2022-06-10

Issue

Section

Articles