Penundaan Pembagian Harta Warisan dan Dampaknya

Pesan

Abstract

Kematian seorang hamba merupakan batas akhir terhadap kepemilikan harta benda atau apa saja yang ada dalam kekuasaannya, sehingga sejak saat itu secara otomatis (ijbari) berpindah kepada ahli waris. Islam menetapkan secara rinci bahwa harta peninggalan seseorang, sebelum diberikan kepada ahli waris harus terlebih dahulu diselesaikan hal-hal yang berkaitan dengan hak mayit secara tertib. Menunda-nunda penyerahan dan pembagian warisan dengan alasan yang tidak dapat dibenarkan syariat akan menimbulkan banyak kemudharatan, permasalahan dan bahkan berpotensi memakan harta secara batil dan zalim. Maka dari itu, penelitian yang menggunakan jenis kualitatif dengan metode normatif ini akan mencoba menganalisis tentang alasan penundaan pembagian harta warisan yang berkembang di masyarakat dan dampaknya terhadap keadilan. Adapun hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa di antara alasan yang menyebabkan penundaan pembagian warisan adalah karena anak si mayit masih kecil, atau belum semua berkeluarga, belum tamat sekolah, anggapan tabu dari masyarakat apabila menyegerakan pembagian warisan karena dianggap rakus akan harta warisan, dan lain sebagainya. Sedangkan dampak yang terjadi akibat penundaan pembagian warisan di antaranya menzalimi hak ahli waris, menimbulkan perbuatan memakan harta secara batil, memicu permusuhan antar ahli waris dan keluarga, dan lain sebagainya.