Manajemen Dayah dalam Mewujudkan Kualitas Lulusan Di Dayah Raudhatul MaʻArif Cot Trueng

Authors

  • Ferdian Andria IAIN Malikussaleh Lhokseumawe

DOI:

https://doi.org/10.47766/pase.v2i1.1369

Keywords:

Manajemen Dayah, Kualitas Lulusan, Kepercayaan Masyarakat

Abstract

Sebagian masyarakat menganggap dayah salafiyah merupakan lembaga kuno karena kurang mampu mengatur aspek manajemen. Lulusan seringkali dicap kurang berpendidikan dan hanya berkutat dengan urusan agama, serta kesulitan berkompetensi dalam dunia kerja. Namun, beberapa dayah salafiyah telah menerapkan manajemen modern, termasuk Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan manajemen dayah dalam mewujudkan mutu lulusan di Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng dengan sub fokus pada proses membangun kepercayaan masyarakat dan implementasi manajemen peningkatan mutu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Proses membangun kepercayaan masyarakat dilakukan dengan membangun reputasi melalui penjaminan mutu, kemudian kegiatan keagamaan yang menghasilkan rekam jejak yang terlihat melalui tiga dimensi Landasan Kepercayaan Kognitif, yaitu: (a) kemampuan dan pengetahuan agama yang telah dibina sejak dini, (b) kebaikan dayah sebagai bentuk perhatian dan tanggung jawab untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi masyarakat, dan (c) integritas dalam sikap dan cara berpikir lulusan sebagai representasi dari dayah untuk mewujudkan visi dan misi dayah. (2) Pelaksanaan peningkatan kualitas Dayah Raudhatul Ma'arif Cot Trueng dilakukan melalui empat tahapan, yaitu: (a) perencanaan di masing-masing bidang melalui rapat formatur pengurus dan stakeholders dayah dan pembentukan kepengurusan, (b) pelaksanaan kegiatan harian, (c) pemeriksaan dengan pengawasan langsung dan mendeteksi kekurangan, dan (d) tindak lanjut dengan mengambil tindakan terhadap hasil tahap pemeriksaan. Jika hasilnya tidak sesuai target, maka akan diperbaiki. Namun jika sudah mencapai target, maka hasil tersebut akan dikembangkan sebagai standar baru dalam operasional dayah.

 

References

Aziz, R. Z. A. (2019). Total Quality Management: Tahapan Implementasi TQM dan Gugus Kendali Mutu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bandar Lampung: Darmajaya Press.

Colquitt, J. A., LePine, J. A., and Wesson, M. J. (2015). Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. New York: McGraw-Hill Companies.

Adhim, F. (2020). Arah Baru Manajemen Pondok Pesantren. Batu: Literasi Nusantara. Harefa, A. (2000). Menjadi Manusia Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. JDIH BPK RI, Qanun Aceh Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Dayah.

Joosub, T. S. (2006). Risk Management Strategies to Maintain Corporate Reputation.Disertasi. University of South Africa (UNISA).

Kim, D. J., Ferrin, D. L., & Rao, H. R. (2003). Antecedents of Consumer Trust in B-to-C Electronic Commerce. Proceedings of Ninth Americas Conference on Information Systems.

Masyhud, M. S. & Khusnuridlo, M. (2006). Manajemen Pondok Pesantren dalam Perspektif Global. Yogyakarta: LaskBang Pressindo.

Moen, R & Norman, C. (2006). Evolution of the PDCA Cycle.

Rayner, J. (2003). Managing Reputational Risk. England: John Wiley & Sons Ltd.

Tuala, R. P. (2018). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah. Yogyakarta: Lintang Rasi Aksara Books.

Downloads

Published

2023-06-26

Similar Articles

You may also start an advanced similarity search for this article.